Seks anal telah berubah dari tabu keriting ke hampir mainstream. Sebuah studi Universitas Indiana tahun 2010 menunjukkan bahwa 22 persen wanita berusia 20-39 tahun melakukan seks anal pada tahun lalu. Tetapi penelitian baru yang diterbitkan dalam jurnal Juli 2014 BMJ Open telah mengungkapkan sisi gelap seks anal: Pria muda tidak selalu khawatir tentang mendapatkan persetujuan dari wanita muda untuk melakukan seks anal, dan penetrasi yang menyakitkan bagi wanita dianggap normal dan diterima. Katakan apa?

Wanita diharapkan menemukan anal seks yang menyakitkan. Para peneliti melakukan wawancara mendalam dengan 130 remaja heteroseksual berusia 16-18 tahun tentang praktik seks mereka dan sikap mereka tentang seks dan menemukan bahwa salah satu alasan utama yang diberikan untuk melakukan seks anal adalah bahwa pria ingin meniru apa yang mereka lihat dalam pornografi, sementara wanita benar-benar berharap menemukan anal seks yang menyakitkan, terutama jika itu adalah pertama kalinya mereka, menurut penelitian itu - dan entah bagaimana baik-baik saja dengan beberapa pria.



Perempuan bisa ditekan menjadi anal seks.
Seolah-olah itu tidak cukup mengganggu, penelitian juga mengungkapkan bahwa paksaan empatik pada bagian dari pria muda — dengan kata lain, berulang kali meminta dan menekan pasangan mereka untuk melakukan seks anal atau bahkan pergi ke depan dan melakukan seks anal tanpa persetujuan pasangan mereka. juga umum. Seperti yang dikatakan oleh salah satu pria muda dalam penelitian ini: “Seperti terkadang Anda terus berjalan, teruskan saja sampai mereka bosan dan biarkan Anda tetap melakukannya.” Pangeran Tampan yang biasa.

Meskipun beberapa pria muda dalam penelitian mengatakan mereka menghindari seks anal karena mereka pikir itu mungkin menyakiti pasangan mereka, para peneliti mencatat bahwa "bahkan dalam kemitraan yang tampaknya komunikatif dan peduli, beberapa pria tampaknya mendorong untuk melakukan seks anal dengan pasangan mereka yang enggan. meski percaya itu mungkin akan menyakitinya. ”



Ruth Lewis, rekan peneliti di Ruth Lewis, seorang peneliti di London School of Hygiene & Tropical Medicine: “Sementara seks anal mungkin bukan topik yang paling mudah untuk dibangkitkan, kita tidak bisa mengabaikan sikap yang membantu menormalkan paksaan dan berdampak negatif pada wanita dan wanita. laki-laki. Seks anal adalah bagian dari kehidupan seksual anak muda, dan kami percaya penelitian kami membuat kasus yang kuat untuk diskusi yang lebih terbuka. ”

Hasil dari penelitian ini adalah mata-membuka dan menakutkan.
Dan mereka sama sekali tidak memiliki kehidupan seks yang sehat dan bahagia. Jelas, tidak pernah OK untuk berhubungan seks dengan siapa pun tanpa persetujuannya, juga tidak apa-apa untuk menekan seseorang berulang kali untuk seks sampai mereka pergi, meskipun itu bertentangan dengan keinginan mereka.

T & J: Bisakah Seks Anal Benar-Benar Menyenangkan?

Suspense: I Won't Take a Minute / The Argyle Album / Double Entry (April 2024).